Selasa, 16 Juli 2019

Filsafat Sejarah Matematika Zaman Mesir Kuno

Secara etimologis, kata filsafat berasal dari Yunani, philosophia yang berarti cinta akan kebijaksanaan, atau cinta akan hikmat, atau cinta akan pengetahuan. Philosophia terdiri dari kata – kata philos, yang berarti pecinta atau pencari dan sophia yang berarti kebijaksanaan, atau hikmat atau pengetahuan. Sedang kata filsuf ( ahli filsafat) diturunkan philosophos. Tradisi kuno menyatakan bahwa penggunaan kata tersebut dalam hasanah ilmu filsafat telah di mulai pada masa phytagoras (abad ke – 6 SM).
Pengertian sejarah dapat mengacuh kepada tiga pengertian, pertama sejarah adalah sebagai peristiwa yang benar – benar terjadi ( res gestae), kedua sejarah sebagai kisah atau ilmu mengenai peristiwa – peristiwa yang telah terjadi (rerun gestarum atau lengkapnya acta atau scientia rerun gestarum), dan ketiga¸sejarah sebagai nilai (value).

Ada beberapa pendapat para ahli tentang filsafat sejarah;
1)         Menurut Harry Ritter, dalam Dictionary of Concepts in History (1986) filsafat sejarah didefinisikan sebagai: Philosophy of history is a reflection on the nature of history – history being understood as either the course of human events or, more narrowly, as the specialized activity of historians.
2)         Menurut R.G. Collingwood, dalam bukunya the idea of History (1956) dinyatakan: The philosophy of history means the philosophical study of that phenomenon which we call historical knowledge or thought.
3)         Karl R. Popper, dalam bukunya A Pluralist Apporoach to the philosophy of History (1969) menyatakan bahwa : philosophy of history involves three big questions, 1. What is the plot of history, 2. How are to write history or what is the method of history. 3. What is the use of history?  
Pengertian filsafat secara luas yaitu:
  1. Usaha spekulaif manusia yang sangat rasional, sistematik, konseptual untuk memperoleh pengetahuan selengkap mungkin berdasarkan kaidah ilmiah 
  2. Ikhtiar untuk menentukan batas pengetahuan secara koheren dan menyeluruh 
  3. Wacana tempat berlangsungnya penelusuran kritis terhadap berbagai pernyataan dan asumsi yang umumnya merupakan dasar suatu pengetahuan 
  4. Dapat dipandang sebagai suatu tubuh pengetahuan yang memperlihatkan apa yang dilihat dan juga dikatakan.
Ciri-Ciri Berfilsafat:
  1. Berpikir secara radikal
  2. Universal
  3. Konseptual
  4. Kohern dan konsistensi 
  5. Sistematik
  6. Komprehensif
  7. Bebas
  8. Bertanggung jawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar