Diperkirakan manusia sudah mengenal
aritmatika sejak zaman prasejarah atau sebelum ditemukannya tulisan, sekitar
20.000 SM−18.000 SM. Ini dibuktikan dengan ditemukannya tulang ishango di
Kongo, Afrika. Pada tulang betis kera purba tersebut terdapat goresan-goresan
tegak lurus. Menurut penemunya Jean de Heinzelin de Braucourt (seorang ilmuwan
Belgia), goresan-goresan tersebut adalah cara yang dipakai oleh manusia purba
dalam berhitung. Setiap goresan melambangkan angka yang dihitungnya.
Sistem ini juga digunakan oleh
bangsa Sumeria untuk menghitung jumlah ternaknya, tulisan berbentuk baji ini
ditulis di atas tanah liat yang digores dengan menggunakan logam. Perkembangan
selanjutnya goresan-goresan yang banyak tersebut diubah menjadi simbol dan
mulai digunakan oleh orang Mesir. Angka-angka berbentuk simbol atau gambar
(disebut juga dengan hieroglif) ini yang mengartikan jumlah tertentu.
Aritmetika mulai berkembang pesat saat zaman Yunani. Tahun 1200 SM, Leonardo of
Pisa menulis dalam “Liber Abaci” tentang penggunaan metode India sebagai metode
menghitung yang luar biasa. Mereka menggunakan angka/simbol Hindu-Arab dengan
menggunakan sembilan angka dan simbol nol. Fibonacci memperkenalkan metode ini
dan menyebarluaskan ke Eropa penggunaan angka bergaya India ini (Latin Modus
Indorum). Angka-angka inilah yang kita kenal sekarang sebagai angka 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8, 9, dan 0.
Sejarah tertua dari Aritmatika ialah sejarah dari bangsa Mesir dan
Babilonia Kuno yang menggunakan operasi aritmatika sejak 2000 tahun sebelum
masehi. Sistem bilangan pada jaman dahulu bukanlah sistem desimal (basis 10)
seperti saat ini tetapi sistem sexagesimal (basis 60) untuk bangsa Babilonia
dan vigesimal (basis 20) untuk bangsa Maya Kuno. Sistem angka pun awalnya bukan
sistem angka Arab (0,1,2...) seperti yang sekarang banyak digunakan tetapi
kebanyakan negara-negara menggunakan sistem angka Romawi (I,II,III...), angka
romawi sudah tidak banyak digunakan sekarang karena angka romawi tidak mengenal
angka nol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar