Rasional
Pentingnya Memahami Psikologi Pembelajaran Matematika
o
Dapat meningkatkan keprofesionalan guru dalam
melaksanakan pembelajaran matematika
o
Bukan hanya mengetahui tingkat kedalaman
konsep yang harus diberikan kepada siswa, tetapi cara penyampaiannya pun harus
diketahui.
o
Dengan mengetahui teori belajar mengajar
matematika, guru dapat menyampaikan materi pembelajaran matematika dengan
menggunakan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan teori-teori yang
dikemukakan oleh ahli pendidikan matematika.
o
Dengan menguasai psikologi pembelajaran, guru
bisa mengetahui kemampuan yang telah dimiliki siswa dan bagaimana proses
berpikirnya, selain itu dapat mengetahui tentang bagaimana menciptakan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa dan tujuan pembelajarannya.
Pengertian Teori Belajar-Mengajar
o
Teori belajar adalah teori yang mempelajari
perkembangan intelektual (mental) siswa. Terdiri dari uraian tentang apa yang
terjadi dan diharapkan terjadi pada intelektual siswa, dan uraian tentang
kegiatan intelektual siswa mengenai hal-hal yang bisa dipikirkan pada usia
tertentu
o
Teori mengajar berisi tentang petunjuk
bagaimana mestinya mengajar siswa pada usia tertentu, bila ia siap mengajar.
Jadi pada teori mengajar terdapat prosedur dan tujuan mengajar
Aliran Psikologi Tingkah Laku
o
Teori Thorndike
o
Teori Skinner
o
Teori Ausubel
o
Teori Gagne
o
Teori Pavlov
o
Teori Baruda
Teori Thorndike
o
Dikenal dengan hukum belajar dengan sebutan Law
of Effect, disebut juga konektivitas.
o
Menurut hukum ini belajar akan lebih berhasil
bila respon murid terhadap suatu stimulus segera diikuti dengan rasa senang
atau kepuasan. Rasa senang atau kepuasan ini timbul akibat siswa mendapat
pujian atau ganjaran lainnya.
o
Belajar merupakan proses pembentukan antara
stimulus dan respon.
o
Terdapat beberapa dalil atau hukum, yaitu
hukum kesiapan, hukum latihan, dan hukum akibat.
Teori
Thorndike … (lanjutan) Hukum kesiapan
o
Hukum kesiapan menerangkan bagaimana kesiapan
seorang anak dalam melakukan suatu kegiatan.
o
Seorang anak yang mempunyai kecenderungan
untuk melakukan kegiatan dan tindakannya benar akan melahirkan kepuasan bagi
dirinya.
Seorang
siswa akan lebih berhasil belajarnya jika ia telah siap untuk melakukan
kegiatan belajar.
Teori
Thorndike … (lanjutan) Hukum latihan
o
Hukum latihan menyatakan bahwa jika hubungan
stimulus respon (S-R) sering terjadi, akibatnya hubungan akan semakin kuat.
Semakin jarang hubungan S-R, semakin lemah hubungannya.
o
Makin banyak kegiatan S-R dilakukan, maka
hubungannya yang terjadi akan bersifat otomatis.
o
Pengulangan yang akan berdampak positif adalah
yang frekuensinya teratur, tidak membosankan dan menarik.
Teori Thorndike … (lanjutan)
Hukum
akibat
o
Hukum akibat mengatakan bahwa kepuasan yang
terlahir dari gurunya akan memberikan kepuasan bagi anak.
o
Guru harus memberikan tanggapan terhadap
respon yg salah, karena bila dibiarkan siswa akan menganggap benar kesalahan
itu.
o
Jika terdapat asosiasi yang kuat antara
pertanyaan dan jawaban, maka bahan yang disajikan akan tertanam lebih lama
dalam ingatan siswa.
o
Kualitas dan kuantitas hasil belajar siswa
tergantung dari kualitas dan kuantitas S-R. Makin banyak kualitas dan kuantitas
S-R yang diberikan semakin banyak dan baik, makin baik pula hasil belajarnya.
Implikasi
dari Teori Thorndike (aliran Pengaitan)
o
Dalam menjelaskan suatu konsep tertentu, guru
sebaiknya mengambil contoh yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari - hari.
o
Metode pemberian tugas, metode latihan (drill
dan practice) akan lebih cocok.
o
Dalam kurikulum materi disusun dari materi
yang mudah, sedang, dan sukar sesuai dengan tingkat kelas dan tingkat sekolah.
Konsep prasyarat harus dikuasai dulu agar dapat mengusasi konsep berikutnya.
Teori Skiner
o
Ganjaran atau penguatan mempunyai peranan yang
amat penting dalam proses belajar.
o
Karena penguatan akan membekas pada siswa,
maka penguatan diarahkan pada respon yg benar.
o
Jika respon siswa baik, harus segera diberi
penguatan. Misalnya berikan komentar “bagus, pertahankan prestasimu”.
o
Penguatan negatif bisa berupa teguran,
peringatan, atau sanksi.
Teori Ausubel
o
Teori Ausubel terkenal dengan belajar
bermaknanya dan pentingnya pengulangan sebelum belajar dimulai.
o
Membedakan antara belajar menerima dengan
belajar menemukan. Belajar menerima, siswa hanya menghapal ilmu yang sudah
jadi, sedangkan belajar menemukan siswa menemukan sendiri.
o
Menurut Ausubel metode ekspositori merupakan
metode mengajar yang paling baik dan bermakna.
Teori Gagne
o
Dalam belajar matematika ada dua objek yang
dipelajari, yaitu objek langsung dan tidak langsung.
o
Objek langsung berupa fakta, keterampilan,
konsep, dan aturan.
o
Objek tak langsung antara lain: keterampilan
menyelidiki dan pemecahan masalah, belajar mandiri, bersikap positif terhadap
matematika, dan tahu bagaimana cara belajar.
o
Hasil belajar harus didasarkan pada pengamatan
tingkah laku, melalui stimulus respon, dan belajar isyarat. Karena manusia itu
organisme pasif yang dapat dikontrol melalui imbalan dan hukuman.
o
Belajar pemecahan masalah menurut Gagne
merupakan belajar yang paling tinggi, karena lebih kompleks.
o
Pemecahan masalah terdiri dari lima langkah
yang harus dilakukan:
a)
menyajikan masalah dalam bentuk yang lebih
jelas.
b)
menyatakan masalah dalam bentuk yang lebih
operasional
c)
menyusun hipotesis alternatif dan
prosedur
kerja yang lebih baik.
d)
mengetes hipotesis dan melakukan kerja untuk
memperoleh hasilnya
e)
mengecek kembali hasil yang sudah diperoleh.
Implikasi
Teori Gagne dalam Proses Pembelajaran
Untuk mencapai hasil belajar yang demikian
maka proses belajar mengajar harus memperhatikan kejadian pembelajaran yang
meliputi:
(1) menarik perhatian,
(2) menjelaskan tujuan,
(3) mengingat kembali apa yang telah dipelajari,
(4) memberikan materi pelajaran,
(5) memberi
bimbingan belajar,
(6) memberi kesempatan,
(7) memberi umpan balik tentang
benar tidaknya tindakan yang dilakukan,
(8) menilai hasil belajar,
(9)
mempertinggi retensi dan transfer.
Teori Pavlov
o
Teorinya terkenal dengan teori belajar klasik.
Dia melakukan percobaan terhadap anjing.
o
Pavlov mengemukakan konsep pembiasaan (conditioning)
o
Dalam kegiatan belajar, agar siswa belajar
dengan baik maka harus dibiasakan. Misalnya, agar siswa mengerjakan soal PR
dengan baik, biasakanlah dengan memeriksanya, menjelaskannya, atau memberi
nilai terhadap hasil pekerjaannya.
Teori Baruda
o
Baruda mengemukakan bahwa siswa belajar itu
melalui meniru. Meniru bukan menyontek, tetapi meniru hal-hal yang dilakukan
orang lain, terutama guru.
o
Oleh karena itu, guru harus menjadi model yang
profesional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar