Senin, 22 Juli 2019

Psikologi Pembelajaran Matematika


Rasional Pentingnya Memahami Psikologi Pembelajaran Matematika
o                   Dapat meningkatkan keprofesionalan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika

o                   Bukan hanya mengetahui tingkat kedalaman konsep yang harus diberikan kepada siswa, tetapi cara penyampaiannya pun harus diketahui.

o                   Dengan mengetahui teori belajar mengajar matematika, guru dapat menyampaikan materi pembelajaran matematika dengan menggunakan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh ahli pendidikan matematika.
o                   Dengan menguasai psikologi pembelajaran, guru bisa mengetahui kemampuan yang telah dimiliki siswa dan bagaimana proses berpikirnya, selain itu dapat mengetahui tentang bagaimana menciptakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa dan tujuan pembelajarannya.
Pengertian Teori Belajar-Mengajar
o                   Teori belajar adalah teori yang mempelajari perkembangan intelektual (mental) siswa. Terdiri dari uraian tentang apa yang terjadi dan diharapkan terjadi pada intelektual siswa, dan uraian tentang kegiatan intelektual siswa mengenai hal-hal yang bisa dipikirkan pada usia tertentu

o                   Teori mengajar berisi tentang petunjuk bagaimana mestinya mengajar siswa pada usia tertentu, bila ia siap mengajar. Jadi pada teori mengajar terdapat prosedur dan tujuan mengajar
Aliran Psikologi Tingkah Laku
o                   Teori Thorndike

o                   Teori Skinner

o                   Teori Ausubel

o                   Teori Gagne

o                   Teori Pavlov

o                   Teori Baruda
Teori Thorndike
o                   Dikenal dengan hukum belajar dengan sebutan Law of Effect, disebut juga konektivitas.

o                   Menurut hukum ini belajar akan lebih berhasil bila respon murid terhadap suatu stimulus segera diikuti dengan rasa senang atau kepuasan. Rasa senang atau kepuasan ini timbul akibat siswa mendapat pujian atau ganjaran lainnya.

o                   Belajar merupakan proses pembentukan antara stimulus dan respon.

o                   Terdapat beberapa dalil atau hukum, yaitu hukum kesiapan, hukum latihan, dan hukum akibat.

Teori Thorndike … (lanjutan) Hukum kesiapan

o                   Hukum kesiapan menerangkan bagaimana kesiapan seorang anak dalam melakukan suatu kegiatan.

o                   Seorang anak yang mempunyai kecenderungan untuk melakukan kegiatan dan tindakannya benar akan melahirkan kepuasan bagi dirinya.
Seorang siswa akan lebih berhasil belajarnya jika ia telah siap untuk melakukan kegiatan belajar.

Teori Thorndike … (lanjutan) Hukum latihan
o                   Hukum latihan menyatakan bahwa jika hubungan stimulus respon (S-R) sering terjadi, akibatnya hubungan akan semakin kuat. Semakin jarang hubungan S-R, semakin lemah hubungannya.


o                   Makin banyak kegiatan S-R dilakukan, maka hubungannya yang terjadi akan bersifat otomatis.

o                   Pengulangan yang akan berdampak positif adalah yang frekuensinya teratur, tidak membosankan dan menarik.


Teori Thorndike … (lanjutan)
Hukum akibat
o                   Hukum akibat mengatakan bahwa kepuasan yang terlahir dari gurunya akan memberikan kepuasan bagi anak.

o                   Guru harus memberikan tanggapan terhadap respon yg salah, karena bila dibiarkan siswa akan menganggap benar kesalahan itu.

o                   Jika terdapat asosiasi yang kuat antara pertanyaan dan jawaban, maka bahan yang disajikan akan tertanam lebih lama dalam ingatan siswa.

o                   Kualitas dan kuantitas hasil belajar siswa tergantung dari kualitas dan kuantitas S-R. Makin banyak kualitas dan kuantitas S-R yang diberikan semakin banyak dan baik, makin baik pula hasil belajarnya.

Implikasi dari Teori Thorndike (aliran Pengaitan)
o                   Dalam menjelaskan suatu konsep tertentu, guru sebaiknya mengambil contoh yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari - hari.



o                   Metode pemberian tugas, metode latihan (drill dan practice) akan lebih cocok.

o                   Dalam kurikulum materi disusun dari materi yang mudah, sedang, dan sukar sesuai dengan tingkat kelas dan tingkat sekolah. Konsep prasyarat harus dikuasai dulu agar dapat mengusasi konsep berikutnya.

Teori Skiner
o                   Ganjaran atau penguatan mempunyai peranan yang amat penting dalam proses belajar.

o                   Karena penguatan akan membekas pada siswa, maka penguatan diarahkan pada respon yg benar.

o                   Jika respon siswa baik, harus segera diberi penguatan. Misalnya berikan komentar “bagus, pertahankan prestasimu”.

o                   Penguatan negatif bisa berupa teguran, peringatan, atau sanksi.

Teori Ausubel
o                   Teori Ausubel terkenal dengan belajar bermaknanya dan pentingnya pengulangan sebelum belajar dimulai.

o                   Membedakan antara belajar menerima dengan belajar menemukan. Belajar menerima, siswa hanya menghapal ilmu yang sudah jadi, sedangkan belajar menemukan siswa menemukan sendiri.

o                   Menurut Ausubel metode ekspositori merupakan metode mengajar yang paling baik dan bermakna.

Teori Gagne
o                   Dalam belajar matematika ada dua objek yang dipelajari, yaitu objek langsung dan tidak langsung.

o                   Objek langsung berupa fakta, keterampilan, konsep, dan aturan.

o                   Objek tak langsung antara lain: keterampilan menyelidiki dan pemecahan masalah, belajar mandiri, bersikap positif terhadap matematika, dan tahu bagaimana cara belajar.

o                   Hasil belajar harus didasarkan pada pengamatan tingkah laku, melalui stimulus respon, dan belajar isyarat. Karena manusia itu organisme pasif yang dapat dikontrol melalui imbalan dan hukuman.
o                        Belajar pemecahan masalah menurut Gagne merupakan belajar yang paling tinggi, karena lebih kompleks.
o                        Pemecahan masalah terdiri dari lima langkah yang harus dilakukan:
a)            menyajikan masalah dalam bentuk yang lebih jelas.

b)           menyatakan masalah dalam bentuk yang lebih operasional

c)           menyusun hipotesis alternatif dan
prosedur kerja yang lebih baik.

d)           mengetes hipotesis dan melakukan kerja untuk memperoleh hasilnya

e)            mengecek kembali hasil yang sudah diperoleh.


Implikasi Teori Gagne dalam Proses Pembelajaran
Untuk mencapai hasil belajar yang demikian maka proses belajar mengajar harus memperhatikan kejadian pembelajaran yang meliputi:
(1)  menarik perhatian, 
(2) menjelaskan tujuan,
(3) mengingat kembali apa yang telah dipelajari,

(4)  memberikan materi pelajaran, 
(5) memberi bimbingan belajar, 
(6) memberi kesempatan, 
(7) memberi umpan balik tentang benar tidaknya tindakan yang dilakukan, 
(8) menilai hasil belajar,
(9) mempertinggi retensi dan transfer.


Teori Pavlov
o                   Teorinya terkenal dengan teori belajar klasik. Dia melakukan percobaan terhadap anjing.


o                   Pavlov mengemukakan konsep pembiasaan (conditioning)

o                   Dalam kegiatan belajar, agar siswa belajar dengan baik maka harus dibiasakan. Misalnya, agar siswa mengerjakan soal PR dengan baik, biasakanlah dengan memeriksanya, menjelaskannya, atau memberi nilai terhadap hasil pekerjaannya.


Teori Baruda
o                   Baruda mengemukakan bahwa siswa belajar itu melalui meniru. Meniru bukan menyontek, tetapi meniru hal-hal yang dilakukan orang lain, terutama guru.

o                   Oleh karena itu, guru harus menjadi model yang profesional.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar