BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Matematika merupakan unsur penting dalam kehidupan. Mata pelajaran
matematika bahkan sudah di perkenalkan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai ke
jenjang yang lebih tinggi.
Banyak siswa yang menganggap pelajaran matematika sangat sulit
untuk dipelajari, padahal matematika merupakan mata pelajaran yang sangat
penting dan berguna dalam kehidupan nyata (Jihan, 2015). Contohnya dalam
kehidupan sehari-hari yaitu ketika kita akan berbelanja sayur maupun bahan
pangan lainnya, tentunya kita akan membutuhkan suatu perhitungan matematika
dalam menghitung jumlah uang yang akan dikeluarkan ketika membeli bahan pangan
tersebut. Dari permasalahan yang dibahas sebelumnya, diperlukan suatu
pembenahan dalam proses belajar mengajar matematika di kelas. Pembenahan ini
bertujuan agar siswa lebih bisa terbuka untuk belajar matematika.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian dari pemecahan masalah matematika?
2.
Apa
saja tahapan-tahapan pemecahan masalah matematika?
3.
Bagaimana
cara mengatasi pemecahan masalah matematika?
4.
Apa
kekurangan dan kelebihan pemecahan masalah matematika?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui
pengertian dari pemecahan masalah matematika
2.
Mengetahui
tahapan-tahapan pemecahan masalah matematika
3.
Mengetahui
cara mengatasi pemecahan masalah matematika
4.
Mengetahui
kekurangan dan kelebihan pemecahan masalah matematika
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pemecahan Masalah Matematika
Menurut Fajar (dalam Munawir, 2008: 14)
masalah dalam matematika adalah (1) segala sesuatu yang dikehendaki untuk dikerjakan,
(2) sebuah pertanyaan yang tidak dapat dijawab langsung. Sehingga masalah dalam
matematika dapat juga ditaksirkan sebagai suatu pertanyaan yang menghendaki
suatu pemecahan.
Sehubungan dengan itu Herman dan Akbar (dalam
Munawir, 2008: 14) menegaskan bahwa :
Suatu masalah tidak dapat dijawab langsung
sebab masih harus menyeleksi informasi (data) yang diperoleh. Jawaban terhadap
masalah tersebut tidak merupakan jawaban rutin dan mekanistik, namun merupakan
strategi dengan menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Dengan
perkataan lain masalah yang dihadapkan kepada siswa haruslah sesuai dengan
struktur kognitif siswa.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat ditarik
suatu kesimpulan bahwa masalah dalam matematika adalah pertanyaan yang tidak dapat
dijawab langsung karena pada titik awal belum diketahui atguran atau hukum yang
dapat digunakan untuk mendapatkan jawabannya dan siswa merasa tertantang untuk
menyelesaikannya.
B. Tahapan-tahapan
Pemecahan Masalah Matematika
Untuk
menyelesaikan masalah matematika ada beberapa tahap yang harus dijalani. Pokja
mengidentifikasi langkah-langkah pemecahan masalah menjadi empat langkah,
yaitu: 1) langkah memahami masalah; 2) langkah menyusun rencana pemecahan
masalah; 3) langkahmelaksanakanrencana yang telahdisusun; 4) langkah meninjau
ulang hasil pelaksanaan.
Langkah-langkah pemecahan masalah model
Pokja, menurut Sukirman (dalam Munawir, 2008: 15) dapat dijelaskan sebagai berikut:
Ø
Langkah pertama,
untuk dapat memahami masalah perlu memahami permasalahannya. Tanpa adanya pemahaman terhadap maslaah yang
dihadapi, maka segala rencana dan tindakan yang dilakukan tidak akan terarah bahkan
dimungkinkan rencana dan tindakan yang dilaksanakan justru mempersulit permasalahan
sehingga tidak dapat dipecahkan. Oleh karenaitu, langkah pertama ini sangat besar
artinya dalam pemecahan masalah.
Ø
Langkah kedua adalah
menyusun rencana pemecahan masalah. Langkah ini dilakukan dengan cara mencari hubungan antara
hal-hal yang dikehendaki dengan hal-hal yang ditanyakan. Masalah yang sudah pernah
diselesaikan, konsep yang sudah pernah dimiliki sebelumnya, sangat besar manfaatnya
dalam menentukan hubungan yang terjadi antara yang diketahui dengan yang
ditanyakan.
Ø
Langkah ketiga adalah
melaksanakan rencana pemecahan masalah. Kalau pada waktu menyusun rencana yang berperan adalah
pikiran, maka pada langkah pelaksanaan ini pikiran bersama-sama dengan fisik secara
serentak melakukan kegiatan. Apa yang dibayangkan pada waktu menyusun rencana pemecaha
nmasalah, pada langkah ini mulai dipraktekkan secara nyata. Hasil
pelaksanaanrencana yang telah disusun tersebut sudah dapat dipecahkan atau tidak.
Ø
Langkah ke empat adalah
meninjau ulang pelaksanaan rencana yang telahdisusun. Pada langkah ini dilakukan pengkajian terhadap semua hal
yang dilakukan. Validias setiap langkah yang dilakukan untuk pemecahan masalah perlu
dipertanyakan kembali agar dapat diperoleh langkah yang lebih mudah terjamin kebenarannya.
Tidak jarang terjadi suatu langkah tertentu yang menurut intuisi adalah sah,
ternyata tidak pernah didukung oleh prinsip, konsep ataupun metode yang ada.
Oleh karena itu, langkah ini tidak boleh dianggap remeh.
Sedangkan menurut Kees (dalam Tjipto,
1991: 95) tahapan dari pemecahan masalah meliputi tiga tahap:
1.
Langkah analisis terdiri
dari:
a.
Membaca soal dengan
seksama untuk menganalisis informasi yang penting.
b.
Menggambarkan
diagram, skema atau gambar bila diperlukan.
2.
Langkah penetapan
model terdiridari :
a.
Mencari hubungan antara
besaran-besaran yang diketahui dan yang ditanyakan.
b.
Mengkombinasikan hubungan-hubungan
itu dalam suatu model matematika.
c.
Catat syarat-syarat
bagi berlakunya model
3.
Langkah penyelesaian
terdiri dari :
a.
Lakukan transformasi
matematika.
b.
Hitung sampai diperoleh
jawaban.
c.
Periksa syarat-syarat
berlakunya.
d.
Periksa ulang apakah
setiap bagian sudah benar.
Dari dua pendapat di atas, maka pembelajaran
pemecahan masalah memiliki beberapa langkah yaitu:
1.
Memahami masalah, yakni mencari apa yang diketahui, ditanya,
apa syarat-syaratnya, gambar dan grafik bila ada.
2.
Membuat rencana penyelesaian, yaitu rencana model matematika, membuat beberapa
alternative pemecahan dan menyusun prosedur kerja untuk memecahkan masalah atau
mencari hubungan yang diketahui, ditanyakan atau mengubahnya ke rumus.
3.
Penyelesaian masalah, menggunakan rumus yang tidak disusun.
4.
Pemeriksaan kembali
jawaban yang ditemukan, yakni memeriksa
kembali jawaban dan mengevaluasi jawaban.
C. Cara
Mengatasi Pemecahan Masalah Matematika
Pada saat pemecahan masalah
pembelajaran di kelas, ada beberapa cara atau langkah yang sering digunakan
Bapak atau Ibu Guru dalam membantu siswanya. Cara yang dilakukan Bapak atau Ibu
Guru adalah mengubah suatu bentuk yang sulit diterima atau diselesaikan siswa
menjadi bentuk yang lebih sederhana yang diperkirakan dapat diselesaikan siswa
yang salah tadi, sehingga si siswa diharapkan dapat memperbaiki perhitungannya
yang salah tadi.
Cara yang sering digunakan orang
dan sering berhasil pada proses pemecahan masalah inilahyang disebut dengan
strategi pemecahan masalah. Beberapa strategi pemecahan masalah yang sering
digunakan diantaranya dapat dilihat dibawah ini.
1.
Membuat
gambar atau diagram
Strategi ini terkait dengan pembuatan sketsa atau
gambar coret-coret guna mempermudah dalam memahami masalah dan mendapatkan
penyelesaiannya.
2.
Bergerak
dari belakang
Dengan strategi ini, kita mulai dengan menganalisa
bagaimana cara mendapatkan tujuan yang hendak dicapai. Dengan strategi ini,
kita bergerak dari yang diinginkan lalu menyesuaikan dengan yang diketahui
3. Memperhitungkan setiap kemungkinan
Strategi ini terkait dengan penggunaan aturan-aturan
yang dibuat sendiri oleh si pelaku selama proses pemecahan masalah sehingga tidak
aka nada satupun alternatif yang terabaikan.
4. Mencobakan
pada soal yang lebih sederhana
Strategi
ini terkait dengan penggunaan contoh khusus tertentu pada masalah tersebut agar
lebih mudah dipelajari, sehingga gambarana umum penyelesaian yang sebenarnya
dapat ditentukan.
5. Membuat
table
strategi
ini digunakan untuk membantu menganalisis permasalahan atau jalan pikiran kita,
sehingga segala sesuatunya tidak dibayangkan hanya oleh otak yang kemampuannya
sangat terbatas.
6. Menemukan
pola
Strategi
ini terkait dengan pencapaian keteraturan-keteraturan pola. Keteraturan
tersebut akan memudahkan kita menemukan penyelesaian.
7. Memecah
tujuan
Strategi
ini berkaitan dengan pemecahan tujuan umum yang hendak kita capai menjadi satu
atau beberapa tujuan bagian. Tujuan bagian ini dapat digunakan sebagai batu
loncatan untuk mencapai tujuan yang sesungguhnya.
8. Berpikir
logis
Strategi
ini berkaitan dengan penggunaan penalaran maupun penarikan kesimpulan yang sah
atau valid dari berbagai informasi atau data yang ada.
9. Mengabaikan
hal yang tak mungkin
dari berbagai alternatif yang mungkin, alternatif yang
sudah jelas-jelas tidak mengkin agar dicoret atau diabaikan, sehingga perhatian
dapat tercurah sepenuhnya untuk hal-hal yang tersisa dan masih mungkin saja.
10. Mencoba-coba
Strategi ini biasanya digunakan unutk mendapatkan
gambaran umum pemecahan masalahnya dengan mencoba-coba dari yang diketahui.
Mempelajari
strategi pemecahan masalah ini bagi para siswa lalu menjadi sangat penting
karena dapat digunakan atau dimanfaatkan para siswa ketika mereka terjun
langsung di masyarakat, maupun ketika mereka mempelajari mata pelajaran
lainnya.
D.
Kelebihan
dan Kekurangan Pemecahan Masalah Matematika
Kelebihan
1. Melatih
siswa untuk mendesain suatu penemuan
2. Berpikir
dan bertindak kreatif
3. Memecahkan
masalah yang dihadapi secara realistis
4. Melatih
siswa untuk aktif dalam pembelajaran
5. Melatih
siswa menyatukan urutan langkah-langkah pemecahan masalah.
6. Mengembangkan
kemampuan siswa untuk mengemukakan gagasan
7. Merangsang
perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
dengan tepat.
Kekurangan
1. Memerlukan
laokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan model pembelajaran yang
lain.
2. Diperlukan
kemauan siswa yang tinggi sehingga bagi yang tidak mempunyai kemauan yang
tinggi akan cenderung malas.
Berdasarkan kelebihan dan
kelemahan dari pembelajaran menggunakan metode pemecahan masalah maka diketahui
bahwa dalam kelebihan pembelajaran lebih mendominasi dibandingkan dengan
kelemahannya sehingga, model pemecahan masalah ini baik digunakan dlaam proses
pembelajaran khususnya berpengaruh pada kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar